Cari Blog Ini

Jumat, 08 Januari 2010

Jarak Tanam

Jarak Tanam

  • Pada umumnya perkebunan kelapa sawit menerapkan jarak tanam sama segala penjuru (equidistant plant spacing) yang umum dikenal dengan jarak tanam segitiga sama sisi (sistem mata lima).
  • Sistem ini memberikan pemanfaatan yang lebih besar terhadap tanah untuk pengambilan unsur hara dan menyediakan ruang dan cahaya matahari bagi perkembangan pelepah daun.
  • Sudah dibuktikan di Afrika bahwa penanaman sistem segitiga sama sisi menghasilkan lebih banyak dari pada penanaman dengan sistem kubus.
  • Pada jarak tanam sistem mata lima, hubungan antara jarak tanam ( x, m) dan kerapatan tanam (D, tanaman/ha) adalah : Lihat Gambar 1.


  • Jarak tanam yang dibutuhkan untuk kerapatan tanam yang ditentukan dapat dihitung : Lihat Gambar 2.



Jarak Tanam Sistem Segitiga Sama Sisi dan Kerapatan Tanam yang Umum Digunakan

Jarak Tanam

(m)

Jarak Antar Barisan

(m)

Kerapatan Tanam

(Ha)

10

8,67

115/116

9,81

8,50

120/121

9,5

8,23

127/128

9,42

8,16

128/129

9,0

7,79

142/143

8,50

7,36

159/160


Pemancangan

Untuk mencegah dan mengatasi timbulnya pengaruh kekurangan cahaya matahari serta mendapatkan letak dan barisan tanaman yang teratur , maka pengaturan arah barisan tanam Kelapa Sawit sangat penting agar penggunaan cahaya matahari seefektif mungkin bagi setiap tanaman. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam persiapan pemancangan :

1) Keadaan Topografi Areal Tanam

Areal rata sampai berombak (<>250). Pada umumnya untuk areal rata sampai berombak digunakan pemancangan sistem mata lima, sedangkan areal curam dan sangat curam digunakan sistem kontour.

2) Arah Barisan

Umumnya pada areal rata sampai berombak arah barisan pada tanaman Kelapa Sawit adalah Utara-Selatan. Hal ini berhubungan dengan arah penyinaran matahari Timur – Barat. Dengan membuat arah barisan Utara – Selatan maka jarak antar tanaman Timur – Barat lebih panjang daripada jarak antar tanaman dalam barisan, sehingga penyinaran matahari akan lebih lama bagi setiap tanaman karena saling menutupi antar daun tanaman lebih sedikit.

Untuk areal curam dan sangat curam arah barisan mengikuti arah kontour yang ada dan jarak antar tanaman adalah berbanding terbalik dengan jarak antar teras kontour. Untuk mendapatkan kerapatan tanam yang seragam pada semua tingkat kemiringan ( areal curam sampai sangat curam) dipergunakan metode pemancangan ”Violle” secara matematis dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :

Lihat gambar 3.

Contoh : Kerapatan Tanam = 143 Tanaman/ha

Jarak antar teras kontor = 8 meter



Lihat Gambar 4.


1 komentar: