Cari Blog Ini

Jumat, 08 Januari 2010

TANAMAN PENUTUP TANAH

TANAMAN PENUTUP TANAH
Adalah tanaman yang khusus ditanam untuk melindungi tanah dari ancaman kerusakan oleh erosi dan/atau untuk memperbaiki sifat kimia dan fisik tanah.

TUJUAN TANAMAN PENUTUP TANAH
  • Melindungi tanah terhadap erosi
  • Menekan pertumbuhan gulma
  • Memperbaiki kapasitas infiltrasi tanah
  • Menjaga kelembaban tanah
  • Melindungi tanah terhadap sinar matahari
  • Menambah bahan organik

Persyaratan Tanaman Penutup Tanah
  • Bukan merupakan saingan terhadap pengambilan unsur hara, sinar matahari dan air bagi tanaman utama
  • Mudah diperbanyak secara vegetatif/ generatif
  • Tidak sebagai tanaman inang hama/ penyakit bagi tanaman utama
  • Pertumbuhannya cepat banyak meng-hasilkan daun (memberikan bahan organik yang tinggi)
  • Resisten terhadap hama/penyakit kekeringan dan naungan
  • Berpotensi menekan perkembangan gulma
  • Tidak mempunyai sifat-sifat yang tidak menyenangkan seperti duri dan sulur-sulur yang membelit.


Penggolongan Tanaman Penutup Tanah
1. Rendah, jenis rumput-rumputan dan tumbuhan merambat atau menjalar
a) Dipergunakan pada pola pertanaman rapat
b) Dipergunakan dalam barisan
c) Dipergunakan untuk keperluan khusus dalam perlindungan tebing, gulud, terras, dinding
saluran-saluran irigasi dan drainase.

2. Sedang, berupa semak :
a) Dipergunakan dalam pola pertanman teratur diantara barisan tanaman utama.
b) Dipergunakan dalam barisan pagar
c) Ditanam di luar tanaman utama dan merupakan sumber mulsa atau pupuk hijau.

3. Tinggi, jenis pohon-pohonan.
a) Dipergunakan dalam pola pertanaman teratur di antara barisan tanaman utama
b) Ditanam dalam barisan
c) Dipergunakan khusus untuk melindungi tebing ngarai dan penghutanan kembali (reboisasi)

4. Tumbuhan rendah alami
5. Rumput pengganggu.




JENIS PENUTUP TANAH
  • Pueraria javanica (PJ) : tumbuh melilit atau merambat , tidak mempunyai pengaruh buruk terhadap sawit muda, banyak daun dengan panjang sulur 1-3 m, tumbuh sampai ketinggian 1,000 m dpl, tidak peka sulurnya dan bukunya tumbuh akar sehingga mudah di stek, bijinya di panen pada bulan Juli sampai September relatif produksinya sedikit, musim kering daunnya akan berguguran, produksi daun tanaman berumur 5-6 bulan 200 kwintal/ha yang mengandung 200-300 kg N dan 20-30 kg P2O5, pada tanah yang sesuai dibutuhkan biji 3 – 4,5 kg/ha.
  • Pueraria javanica (PJ) : bersifat tumbuh awal agak lambat, setelah tumbuh dapat bertahan lama dan lebih tahan terhadap naungan Ukuran biji kecil dengan warna putih agak abu-abu dan kusam



  • Centrosema pubescens (CP) : tumbuh merambat dan menjalar, mempunyai pengaruh buruk terhadap sawit muda, banyak daun dengan panjang sulur 1-4 m, tumbuh sampai ketinggian 250 m dpl, tidak peka sulurnya, bijinya di panen pada bulan Mei sampai Agustus, tahan terhadap musim kering, produksi daun tanaman berumur 10 bulan 400-500 kwintal/ha yang mengandung 400-500 kg N dan 30-40 kg P2O5, pada tanah yang sesuai dibutuhkan biji 3- 4,5 kg/ha.
  • Centrosema pubescens (CP): bersifat lambat tumbuh, tetapi tidak tahan naungan, sehingga tidak dapat bertahan lama
  • Ukuran biji lebih besar dibanding PJ dan CM, berwarna coklat


  • Calopogonium mucunoides (CM) : tumbuh merambat dan menjalar, tidak mempunyai pengaruh buruk terhadap sawit muda, banyak daun dengan panjang sulur 1-3 m, tumbuh sampai ketinggian 300 m dpl, peka sulurnya dan akan mati kalau terinjak waktu panen, bijinya di panen pada bulan April sampai Juni, tidak tahan terhadap musim kering yang panjang tetapi segera tumbuh lagi di awal musim hujan, produksi daun tanaman berumur 5-6 bulan 200 kwintal/ha yang mengandung 200-300 kg N dan 20-30 kg P2O5, pada tanah yang sesuai dibutuhkan biji 3 – 4,5kg/ha.
  • Calopogonium mucunoides (CM) : bersifat cepat tumbuh (perintis), toleran terhadap tanah yang tidak subur. Ukuran biji kecil dengan warna gelap kemerahan dan bermotif




Calopogonium caeruleum (CC) : bersifat awal pertumbuhan lambat, tahan naungan dan berumur panjang



Mucuna cochinchinesis (MC) / Mucuna bracteata (MB) : bersifat awal pertumbuhan lambat, tahan naungan dan berumur panjang.



KOMPOSISI PENUTUP TANAH

  • 3 kg PJ + 5 kg CM = 8 kg
  • 3 kg PJ + 3 kg CM + 4 kg CP = 10 kg
  • 3 kg PJ + 5 kg CM + stek CC 1250 Pob
  • 1 kg CC + 3 kg PJ = 4 kg
  • 3 kg PJ + 8 kg CP = 11 kg
  • 1 kg CC + 8 kg CP = 9 kg
  • 2 kg PJ + 1 kg CP + 2 kg CM = 5 kg

PENANAMAN KACANGAN

  • Benih kacangan diinoklasi dengan Rhyzobium (10-15 kg benih + 250 cc air + 1 bungkus rhyzobium)
  • l Hal yang perlu diperhatikan dalam inokulasi ialah 1) inokulasi harus dilaksanakan pada tempat yang terlindung dari cahaya matahari langsung ; 2) Biji yang telah diinokulasi tidak boleh terkena matahari langsung ; 3) Biji yang sudah diinokulasi tidak boleh disimpan lebih dari 5 jam.
  • Kacangan ditanam di dalam gawangan sejajar dengan arah barisan (U – S)
  • Penanaman di dalam larikan yaitu dengan mencangkol ringan sedalam mata garuk ( 5 – 10 cm).
  • Penanaman dengan sistem tugal yaitu dengan membuat lobang tugal di sepanjang jalur penanaman sedalam 2 – 4 cm dengan jarak 20 – 30 cm dan tiap lobang diisi 4 -5 biji kacangan.
  • Secara normal diperlukan waktu 4-6 bulan agar kacangan 100% menutup areal.

Cara penanaman stek
Colopogonium caerulium

  • Kedalam polybag kecil (ukuran 7 x 15 cm) diisi dengan lapisan tanah atas yang telah diayak dengan ayakan (0,5 – 1,0 cm)
  • Bahan stek minimum mempunyai 2 ruas, stau ruas untuk ditanam (masuk kedalam tanah) dan satu ruas lagi di atas tanah
  • Stek polybag disusun ditempat yang terlindung dan disiram setiap hari (pagi dan sore)
  • Setelah berumur 2 – 3 minggu dipupuk dengan pupuk majemuk 12-12- 17- 2 sebanyak 0,3 – 0,5 gr/polybag
  • Pada umur 1,5 – 2,0 bulan stek dapat dipindahkan ke lapangan dan harus pada musim hujan ( tanah harus cukup basah)
  • Kebutuhan Stek 1200 – 1500 stek/ha








Tidak ada komentar:

Posting Komentar